NBRS Corp — Puasa Arafah merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan (sunah muakadah) dalam agama Islam. Ibadah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah dalam kalender Hijriah. Penamaannya diambil dari momen penting ketika jutaan jemaah haji melaksanakan rukun haji wukuf di Padang Arafah, Arab Saudi.
Hari Arafah adalah hari pembebasan, pengampunan, dan pengabulan doa. Bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, berpuasa pada hari ini adalah kesempatan emas untuk meraih pengampunan dosa dan pahala yang berlimpah.
Berdasarkan sejumlah hadis sahih, terdapat dua keutamaan luar biasa bagi umat Muslim yang melaksanakan Puasa Arafah.
Keutamaan yang paling masyhur dari Puasa Arafah adalah menghapuskan dosa yang telah lalu dan dosa yang akan datang. Pengampunan ini merupakan rahmat dari Allah Swt. bagi hamba-Nya yang berpuasa.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).
Selain pengampunan dosa, Puasa Arafah juga menjadi hari di mana Allah Swt. membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan hari-hari lain.
Hal ini termuat dalam hadis berikut:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟
Artinya: “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari api neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?’” (HR Muslim).
Baca Juga: Menggali Makna Qurban Lewat Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail
Bagi yang berniat melaksanakan ibadah sunah ini, niat Puasa Arafah dapat dibaca sejak malam hari hingga sebelum waktu zuhur, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Berikut adalah bacaan niat Puasa Arafah:
نَوَيْتُصَوْمَغَدٍعَنْأَدَاءِسُنَّةِيَوْمِعَرَفَةَلِلهِتَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillahi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Baca Juga: 8 Keutamaan Melaksanakan Kurban, Menjadi Penolong di Akhirat!
Penentuan tanggal pasti 9 Zulhijah (Hari Arafah) bergantung pada hasil Sidang Isbat oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia yang dilaksanakan menjelang awal bulan Zulhijah setiap tahunnya.
Berikut adalah perkiraan jadwal Puasa Arafah untuk tahun 2026:
Awal Bulan (1 Zulhijah 1447 H): Jumat, 17 Mei 2026 (Perkiraan awal bulan Zulhijah)
Puasa Arafah (9 Zulhijah): Selasa, 26 Mei 2026 (Hari wukuf di Padang Arafah)
Iduladha (10 Zulhijah): Jumat, 5 Juni 2026 (Hari Raya Kurban)
Catatan Penting:
Perkiraan tanggal ini bersifat tentatif dan dapat berubah berdasarkan hasil pemantauan hilal.
Pengumuman resmi Puasa Arafah dan Hari Raya Iduladha 1447 H/2026 M akan disampaikan setelah hasil Sidang Isbat Kementerian Agama RI.
Ada kemungkinan perbedaan penentuan awal Zulhijah antara pemerintah dan organisasi Islam lainnya, sehingga tanggal Puasa Arafah bisa maju atau mundur satu hari dari perkiraan di atas. Jika ini terjadi, umat Islam dapat memilih untuk mengikuti salah satu pilihan yang tersedia.
Penulis: Anatashia Nuraini S.