JAKARTA - Brand hijab lokal Indonesia, NBRS Hijab, turut berpartisipasi di Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTION FEST) 2025 melalui kolaborasi dengan enam desainer internasional. Festival yang berlangsung di JIExpo Convention Centre & Theatre, Jakarta, pada 8-12 Oktober 2025 ini menghadirkan ratusan desainer lokal dan mancanegara.
NBRS Hijab menghadirkan kolaborasi dengan desainer dari berbagai negara: Jay R Flores dari Filipina, YODYOKO dari Thailand, SHEIDA dari United Arab Emirates, MKAYALI dari Australia, QOOQ dari Turki, dan AMI DHAKA dari Bangladesh.
Kehadiran NBRS Hijab dalam kolaborasi internasional ini sejalan dengan tema utama IN2MOTION FEST, “One Vision, One Movement: Advancing Indonesia Modest Fashion Through Synergy & Collaboration”. Festival yang diselenggarakan sebagai bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ini menghadirkan 241 desainer lokal dan 11 desainer internasional dari berbagai negara.
Art Director IN2MOTION FEST, Deden Siswanto, mengungkapkan bahwa konsep festival tahun ini turut membuka ruang kolaborasi antara desainer internasional dan industri hijab di Indonesia.
“Kami melakukan kurasi terhadap karya desainer mancanegara yang menampilkan busana modest. Ada pula brand yang memilih menghadirkan pakaian tertutup, meski tidak dipadukan dengan hijab,” jelas Deden.
Menurutnya, kolaborasi tersebut semakin kuat berkat dukungan produsen hijab yang juga terlibat dalam penampilan di pembukaan.
Keenam kolaborasi ini menghadirkan keberagaman desain dari berbagai belahan dunia. Jay R Flores menghadirkan koleksi yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari Filipina dengan sentuhan warna lembut dan siluet modern. YODYOKO menampilkan artistic resort wear khas Thailand dengan teknik hand-painted yang menjadi ciri khasnya.
SHEIDA membawa desain abaya luxury Middle Eastern dengan hand embellishments yang detail. MKAYALI menghadirkan luxury modest couture dari Australia, sementara QOOQ menampilkan modest contemporary design khas Turki yang modern. AMI DHAKA menghadirkan modern ethnic futurism dari Bangladesh dengan pendekatan Cultural Modernism dan Heritage Futurism yang memadukan warisan budaya dengan estetika kontemporer.
Masing-masing kolaborasi menampilkan interpretasi busana modest dari budaya negara asal desainer yang dipadukan dengan produk NBRS Hijab.
IN2MOTION FEST 2025 menghadirkan desainer internasional dari sepuluh negara, di antaranya Dubai, Malaysia, Turki, Italia, Thailand, Australia, Jepang, Filipina, Spanyol, dan India. Keikutsertaan NBRS Hijab dalam kolaborasi dengan lima desainer internasional merupakan bagian dari partisipasi pelaku industri lokal di ajang ini.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa partisipasi ratusan desainer mencerminkan semakin kuatnya pengakuan dunia terhadap busana modest Indonesia. “Setiap tahun kami berupaya menghadirkan yang terbaik, dan tahun ini harus lebih baik lagi,” ujarnya dalam pembukaan IN2MOTION FEST 2025.
Tahun ini, sebanyak 241 desainer lokal dan 11 desainer internasional tampil dengan karya mereka. Perry juga mengungkapkan, terdapat 1.785 koleksi dari UMKM binaan Bank Indonesia yang dipamerkan, sebuah wujud nyata kreativitas sekaligus daya juang para pelaku usaha, mayoritas diantaranya perempuan.
Kolaborasi NBRS Hijab dengan lima desainer internasional turut menjadi bagian dari semangat industri busana modest Indonesia di pasar global. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, mengungkapkan bahwa sekitar 50 hingga 60 persen produk busana modest asal Indonesia telah menembus pasar mancanegara, menandakan besarnya potensi industri ini.
Ali Charisma, Event Development Indonesian Fashion Chamber (IFC), menegaskan bahwa kolaborasi merupakan kunci dalam memperkuat branding busana modest Indonesia. “Busana modest Indonesia memiliki kekuatan untuk bersaing di dunia, apalagi dengan kreativitas para desainer yang luar biasa,” ujarnya.
Kolaborasi lintas negara seperti yang dilakukan sejumlah brand lokal di IN2MOTION FEST dinilai dapat membuka ruang pertukaran ide dan pengalaman dengan desainer mancanegara.
Dengan dukungan pemerintah serta komunitas kreatif, pelaku industri busana modest lokal memiliki peluang untuk terus berkembang di pasar global, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif sekaligus memperkuat citra Indonesia di kancah internasional.
